kadang-kadang nulis

piket

Jreng,jrengg…..Kamu adalah perempuan paling jagoo (aku mengganti lirik) di negeri ku Indonesia… lagu  Dewa 19 mengalun penuh semangat dalam telingaku..

Sambil buka webcam,pergi selfi tentunya…setelah selese pake gmeet lebih banyak narsis daripada vicon .

Kamu adalah perempuan… palinggg… palinggg ..jagooo gumamku sendiri

Siapa kita?! Seru ku sendiri dalam hati .. Kita adalah para perempuan yang  sedang jaga kantor yang harus dijaga aja di masa pandemi ini..

Tapi, gimana kalo semua yang berkumpul adalah perempuan (kami) yang sedang kelaparan.. haa

Mari kita mulai dengan yang pemilik warung adalah perempuan. Para penyuguh adalah perempuan. Yang kelaparan juga perempuan.

Semua bermula dari postingan gorengan segar di grup yang membangkitkan rasa lapar para wanita yang sedang piket. Ketika yang datang ga sesuai dengan rasa lapar tentu saja membangkitkan amarah monster yang sedang bersemayam dalam kelaparan.

Kira2 dialog antara wanita kelaparan dan penyuguh yang tidak tahu menahu pada yang lapar:

“selamat siang.saya ibu…,dari instansi…kelurahan..kec…kab…provinsi..dengan gelar kehormatan wanita yang harus didengar “ suara telponan dibelakang berkumandang

“iya ibu” suara gugup menjawab dari tempat penggorengan

“ itu yang dipesan,sama sekali ga sesuai permintaan,tolong di  buat kembali  dan antar ya,,” jawab temen dibelakang yang kecewa dengan pesanan yang tadi udah diantar sama anak lelaki remaja-yang tadi antar dengan muka tegang- entah kenapa hari ini terasa tegang semua ,mungkin karena lapar barangkali.

“ on process bu” suara mirip orang liat hantu

 “on proses,dari tadi dalam proses..ini udah jam mau balik kerumah,bahkan saya bisa bikin 1000 gorengan u diri saya hari ini tanpa harus meminta bantuan anda..karena ga ada material aja didapur ini, jadi saya ga goreng ditempat kerja ini,lagian kalo saya menggoreng 1000 biji saat ini untuk apa..? sedangkan saya tujuannya kesini adalah bekerja.. bukan menggoreng makanan (kebiasaan utama pada profesi seperti ini adalah melontarkan pertanyaan kemudian menjawab sendiri). Kalaupun saya ingin menggoreng saat ini yang ingin saya goreng adalah kata-kata.,Seperti  saat ini (innocent face and tone)”.

“ iya ibu, teruskan ibu bicara ibu saya mendengar sambil menggoreng” berbicara dengan nada merendah sambil mencelup tangan dalam minyak yang suhunya mencapai 56 derajat celcius.

“ ibu bicara begini karena ibu alwayss sayang kamu,kamu kan mantan siswi ibu ya nak..”

“ saya ikhlas bu mendengar apapun itu bahkan setelah 3 tahun pergi dari cengkraman kalian pun saya rela, sungguh…” berbicara penuh keyakinan , seyakin memasukkan tangannya pada minyak tempat penggorengan yang udah bikin hari ini terasa sedikit kurang bersahabat

………………….

Sorry aku ga sanggup melanjutkan ini karena semua orang tahu apa yang terjadi ketika wanita sedang kelaparan, mereka seperti biasa bersikap sama ketika sedang PMS.

Btw dialognya ga gitu-gitu amat.. aku cuma menghibur temen dibelakang yang kelaparan dan mereka tertawa – tertawa dalam lapar.

12:37 Senin, 02 Agustus 2021 – sedang piket

kelaparan aja aku selfi apalagi ga lapar hehe

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Awan Tag

%d blogger menyukai ini: